Malang, PusakaPublik.Com – Forum Komunikasi Mahasiswa Pascasarjana dan Dosen Bima-Dompu Malang melaksanakan Webinar Refleksi Akhir Tahun 2021 dengan tema Evaluasi Kinerja Pemerintah Kota Bima, Kabupaten Bima, dan Kabupaten Dompu dalam Perspektif Pendidikan, Hukum, Ekonomi, dan Lingkungan. Kegiatan yang via daring dibuka secara Resmi oleh Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, S E., M.Sc melalui zoom meeting (31/12/21)
Izul Islamudin, S.Pd selaku Ketua Umum FKMPD menyampaikan dalam sambutan bahwa, isu isu kedaerahan harus diselesaikan melalui kegiatan diskusi .
“Refleksi akhir tahun ini merupakan bagian dari komitmen FKMPD dalam menyoroti problem yang terjadi di daerah saat ini yaitu melakukan evaluasi secara objektif kinerja dari Pemerintah” Tegasnya.
Sementara itu, Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc mengungkapkan Webinar Refleksi Akhir Tahun ini merupakan langkah awal yang baik, karena Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu merupakan daerah yang perlu dipercepat pembangunan nya baik saat ini maupun yang akan datang.
“Banyak prestasi mahasiswa NTB, Prestasi-prestasi baru dari NTB antara lain, NTB mendapatkan peringkat ketiga nasional dalam kategori Pemerintah Provinsi Sebagai Badan Publik Informatif, Indeks Kebebasan Pers (IKP) meningkat signifikan, dari posisi 28 tahun 2020 menjadi peringkat 12 di tahun 2021.
Di tahun 2021, NTB juga masuk nominasi terbaik daerah Innovative Government Award (IGA), dan kemaren diserahkan secara resmi oleh Mendagri. Insya Allah pada bulan Maret 2022 mendatang NTB akan melaksanakan perhelatan MotoGP ” Ujarnya.
Sementara itu Narasumber 1, Amiruddin, M.Pd dalam mengevaluasi kinerja Pemerintah daerah dalam perspektif Pendidikan.
“Diharapkan kepada pemerintah Daerah dan Pemerintah Provinsi agar memperhatikan Dunia Pendidikan dan maksimalkan anggaran 20% untuk pendidikan dan pemerintah daerah maupun provinsi NTB agar segera hilangkan sikap arogansi dan tendesius Politik dalam Mutasi dan Rotasi pejabat seperti guru, kepala sekolah, pengawas dan Upt Pendidikan sehingga proses pembelajaran dan berjalannya pendidikan dengan baik dan lancar. Pemerintah segera memilih dan mengangkat kepala sekolah, pengawas dan UPT berdasarkan prestasi yang diraih” Ujarnya.
Selanjutnya Narasumber ke II Dr. Dodo Kurniawan, S.E., M.E menjelaskan dalam perspektif ekonomi Kemiskinan, Ketimpangan masih cukup tinggi di kabupaten Bima dan Dompu,
“Kedepan kita Berharap Pemerintah daerah dapat lebih Proaktif lagi melalui kebijakan-kebijakan Unggulan dan Andalannya Masing-masing. Salah satu sektor yg diharapkan mampu mengurangi angka kemiskinan adalah Sektor Pertanian. Pemerintah daerah diharapkan hadir dan berpihak kepada petani melalui kebijakan perlindungan usaha tani. Baik kepastian Status lahan, kepastian harga input dan harga output. Tentu dengan Prinsip Ekologi tetap Terjaga dan Ekonomi Tetap Berjalan” Tandasnya.
Narasumber ke III Ir. Muhammad Faji, S.T dalam perspektif Lingkungan Berbicara terkait pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, harus menjadi fokus utama pemerintah daerah di NTB, baik Bupati/Walikota maupun Gubernur.
“Kita perlu bahu membahu dalam upaya pengembalian fungsi hutan, yang merupakan issue utama pembangunan akhir akhir ini (Environmental Ethics) ” Ujarnya.
Selanjutanya Narasumber ke IV Dr. Taufik Firmanto, S.H. LL. M, mengungkapkan dalam perspektif Hukum Ragam permasalahan Hukum di NTB.
“Data BPS 6.963 kasus kejahatan yang dilaporkan ke Kapolda NTB, kekerasan terhadap anak dan perempuan masih tinggi dan mendominasi di Kabupaten Bima. Kemudian kemenkumham menyoroti kasus perceraian di NTB meningkat akibat pandemi Covid-19, tidak hanya itu kasus perkawinan anak di NTB saat ini juga menjadi perhatian khusus” Ungkapnya.
Dr. Taufik menambahkan , salah tata kelola pemerintah hutan dan gunung di Bima dan Dompu kian rusak dan terjadinya banjir setiap tahunnya pada musim hujan.
“Gunung yang ada di Bima dan Dompu saat ini bukan gundul tapi glowwing, dan perlu upaya preventif secepat mungkin dalam mengatasinya”. Tutupnya
Kegiatan tersebut dihadiri oleh para akademisi, praktisi pendidikan, dosen dan Mahasiswa. (021)