PusakaPublik.Com, Dompu – Kabupaten Dompu yang menjadi salah satu dari daerah Kabupaten / Kota dalam wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki keanekaragaman komoditas daerah yang bisa diandalkan.
Salah satu komoditas daerah yang sudah sangat populer sejak dahulu selain yang saat ini dikemas dalam komoditas Program Jarapasaka (Jagung, Porang, Padi, Sapi dan Ikan adalah komoditas Kopi.
Komoditas Kopi atau dikenal dengan Kopi Tambora juga tersedia secara melimpah keberadaannya pun perlu mendapatkan perhatian yang lebih sehingga berdampak yang baik bagi perekonomian daerah khususnya para petani kopi.
Mengutip dari Antara Com, Cerita panjang perkebunan kopi Tambora setidaknya tersurat dalam catatan “Bo Sangaji Kai”, yakni naskah kuno milik Kerajaan Bima yang ditulis menggunakan aksara Bima oleh Siti Maryam Salahudin Rahmat (Putri Ketujuh dari Sembilan Bersaudara Sultan Muhammad Salahuddin) dan Henri Chambert.
Menurut cacatan sejarah (Bo Sangaji Kai), sebagaimana disebut dalam Antara.Com, perkebunan kopi Tambora sudah ada sebelum Gunung Tambora meletus.
“Setidaknya keadaan tersebut terbukti dari catatan sejarah berupa Perjanjian Damai dan Perniagaan antara Kerajaan-Kerajaan di Lereng Gunung Tambora dan Belanda, yang dilakukan di Makasar, 17 April 1701”, kata sumber Antara Com.
Masih dari akun yang sama menjelaskan dari catatan sejarah tersebut membuktikan kopi tambora sudah sangat dikenal sejak zaman dahulu kala dan telah menjadi salah satu komoditi yang sangat disukai terutama oleh para penikmat kopi.
Agar komoditi kopi kembali menjadi primadona bagi para penikmat kopi utamanya dan juga bagi para petani kopi Pemda Dompu melalui Event Dompu Expo 2024 mengagendakan Acara “Coro Ndiha Kahawa” atau bahasa Indonesianya “Menyeduh Bersama Kopi Tambora”, lalu “Nono Ndiha Kahawa”, atau menikmati bersama Kopi Tambora.
Acara ini dilaksanakan selama 2 hari berturut-turut, yaitu Rabu – Kamis (26-27/06/24) di Panggung Utama Dompu Expo 2024, Lapangan Karijawa Dompu, di hari pertama pelaksanaannya disaksikan ratusan orang penikmat kopi.
Adapun peserta dari kegiatan tersebut adalah masyarakat umum, perwakilan perangkat daerah dan para generasi Z. Agar penikmat kopi tidak ketinggalan acara ini di undang hadir menyaksikan acara yang berlangsung. (09)
