Pelatihan digelar Asinkronus dan Sinkronus, SDM PPKH Kab Dompu ikut Pelatihan Penanganan Stunting

Sebanyak 35 SDM Kesos PPKH Kabupaten Dompu Ikut Pelatihan Pencegahan dan Penanganan Stunting bagi Sumber Daya Manusia Kesejahteraan Sosial di Tahun 2022 yang diadakan di BBPPKS Makassar.

Metode pembelajaran gelombang Ke-21 ( Kabupaten Dompu , Lombok Timur dan Lombok Tengah ) yang diikuti SDM Kesos ini adalah Asinkronus selama 10 hari dan Sinkronus selama 4 hari sesuai jadwal.

Pelatihan dilaksanakan secara full Daring melalui aplikasi Learning Management System Kemensos RI dan Zoom Meeting dengan peserta pendamping PKH. Pelatihan dilaksanakan dengan peserta perangkatan Pendamping PKH dari Kota dan Kabupaten di wilayah satuan kerja BBPPKS Makassar.

Perlu diketahui juga daring Asinkronus adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh peserta secara mandiri didampingi oleh Widyaiswara/Fasilitator dengan memanfaatkan teknologi informasi dan jaringan internet secara online/LMS (Forum chatting), sedangkan Daring Sinkronus adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan secara kelas virtual yang difasilitasi oleh Widyaiswara/Fasilitator dengan memanfaatkan teknologi informasi dan jaringan internet secara online.

Khususnya Prevalensi stunting di kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, masih cukup tinggi yakni mencapai 21,28 persen.

Pernyataan dari Dinas Kesehatan Kab Dompu melalui KBRN Satu Tahun Silam Angka ini menyebar di 15 desa Kelurahan yang menjadi lokus penanganan stunting. 15 desa ini tersebar di 6 kecamatan. 15 desa ini merupakan desa kelurahan yang menjadi lokus, namun sebetulnya ada beberapa desa diluar 6 kecamatan ini, dan tidak masuk yang ditetapkan pemerintah pusat. Desa tertinggi kasus stunting berada di Desa Hu’u Kecamatan Hu’u dari jumlah balita sebanyak 437 balita, 71.40 persen atau 312 balita mengalami stunting.

Sementara dari 15 desa lokus ini, desa Serakapi Kecamatan Woja, merupakan yang terkecil yakni dari 214 balita, 70 balita atau 32.71 persen mengalami stunting. Sementara itu, dari seluruh desa di Kabupaten Dompu yang hanya di bawah 1 persen adalah desa Jala Kecamatan Hu’u. Didesa ini, dari 128 balita, hanya satu balita yang mengalami gangguan gagal tumbuh ini atau hanya 0.78 persen.

Inilah maksud dan tujuan Diklat ini untuk meningkatkan kompetensi pendamping PKH dalam bidang pencegahan dan penanganan stunting yang akan menjadi bekal pengetahuan dan keterampilan yang akan disampaikan kepada para KPM di wilayah masing-masing Khususnya 8 Kec Kab Dompu.

Penulis: Ardiansyah, SDM Kesos PPKH Kabupaten Dompu.

Dilihat sebanyak : 464 views