Pusakapublik.com, Dompu. – Sebanyak 24 mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP Yapis Dompu melakukan Lawatan Sejarah ke Museum Asi Mbojo, Kota Bima, pada Selasa (7/2/2023).
Lawatan tersebut diikuti oleh mahasiswa semester 1 hingga 5 dan didampingi empat dosen Prodi Pendidikan Sejarah dan empat dosen dari Prodi lain. Rombongan berangkat menggunakan satu mini bis dan dua kendaraan pribadi.
Sebelum berangkat para mahasiswa mendapatkan pengarahan singkat dari Ketua Prodi Pendidikan Sejarah Sumiyati MPd.
“Lawatan ini tidak sekadar jalan-jalan tetapi merupakann bagian dari matakuliah sehingga mahasiswa kami wajibkan membuat laporan baik berupa laporan tertulis maupun video pendek hasil kunjungan,” ujar Sumiyati kepada media ini di kampus, Selasa (7/2).
Dia juga meminta mahasiswa agar mengikuti kegiatan lawatan secara serius dan sungguh-sungguh karena berkaitan dengan peningkatan kemampuan dan pemahaman mereka untuk matakuliah Sejarah Lokal.
Rombongan berangkat dari titik kumpul di kampus pukul 10.55 Wita dan tiba pukul 13.18 Wita. Perjalanan agak sedikit terhambat karena ada beberapa mahasiswa yang mengalami mabuk darat sehingga mobil terpaksa berhenti sesaat di tengah perjalanan.
Setelah tiba rombongan diterima langsung oleh Kepala Museum Asi Mbojo Muhammad Ruslan S. Sos dan staf.
“Kami sangat senang dan gembira menerima lawatan ini karena menjadikan museum sebagai tempat pembelajaran,” ujar Muhammad Ruslan.
Rombongan kemudian dipandu berkeliling oleh petugas dan mendapatkan penjelasan berkaitan dengan museum khususnya tentang kesultanan dan islamisasi di Bima.
Rombongan mahasiswa juga mendapat penjelasan tentang berbagai koleksi dan benda sejarah di lantai satu dan kamar-kamar keluarga sultan di lantai dua, termasuk kamar yang pernah ditempati Presiden Soekarno selama dua kali berkunjung ke Bima usai dibuang penjajah Belanda.
Pada bagian akhir kunjungan rombongan menonton bersama video objek wisata sejarah di Bima seperti Istana Kesultanan Bima, Mesjid Sultan Salahuddin yang tak jauh dari istana dan pernah dibom pada zaman penjajahan Jepang, Makam Radetraha dan lainnya.
Dalam kunjungan ini Kaprodi Pendidikan Sejarah Sumiyati juga mendapat hadiah berupa buku berjudul “Bima di Persimpangan Jalan” karya Muhammad Ruslan dan diserahkan langsung oleh penulisnya.
Menurut Sumiyati, semula rombongan diagendakan juga akan mengunjungi Mesjid Sultan Salahuddin maupun kompleks Makam Radetraha di Kelurahan Dara, tetapi karena sudah sore sehingga dibatalkan.
“Petugas penjaga makam juga mengikuti jam kerja sehingga kalau sudah sore kompleks makam sudah ditutup dan petugasnya sudah pulang,” jelas Sumiyati.
Adapun keempat dosen Prodi Pendidikan Sejarah yang turut mendampingi mahasiswa adalah Sumiyati MPd, Nurjannah MPd, Ilyas Yasin MMPd dan Lita Sasmita MPd.
Sedangkan dosen dari Prodi lain yang turut mendampingi lawatan ini adalah Nur Wahyuni MPd (Kaprodi Pendidikan Bahasa Inggris), Mulya Yusnarti MPd (Kaprodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar), Indah Afrianti MHum (dosen Pendidikan Bahasa Inggris/Sekretaris LPPM) dan Erwin M.Or (dosen Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi) (10).