Hadapi MotoGP Mandalika 2022, Perlu Rule of The Game Cegah Daulat Pasar.

Mataram, PusakaPublik.Com.- Biasanya ketika permintaan tinggi harga barang, pun jasa melangit. Penyedia seringkali semau-maunya naikin harga. Konsumen tidak punya posisi tawar. Begitulah bila daulat pasar berkuasa.

Semaunya naikin harga. Semaunya turunin harga. Apa mau dikata. Itu jalurnya.

Fenomena ini mungkin akan berlaku menyambut Moto GP Mandalika kelak 2022. Khawatir harga barang dan jasa tidak terkontrol. Khawatir penyedia barang dan jasa lebih happy serahkan ke mekanisme pasar. Apalagi dalam pasar tanpa subtitusi.

Saya khawatirkan harga kamar hotel melambung saat itu. Biaya travel, barang dan jasa lain juga melambung tinggi. Pemerintah sulit masuk. Recoki pasar memang bukan wewenang pemerintah diera globalisasi saat ini.

Ya sudah semau-maunya. Toh mungkin dianggap akan tetap terbeli konsumen. Apalagi bagi penggila Moto GP. Berapa-pun tetap terbayar demi satisfaksi nonton Moto GP. Secara langsung. Walau harus rogoh kocet dalam-dalam.

Namun saya ingatkan tuk efek jangka menengah dan panjang. Asosiasi barang dan jasa perlu buat rule of the game yang pas. Tidak merugikan, tidak juga ambil rente berlebihan. Berpikir perlu futuristik.

Saya khawatir semua komponen yang terlibat dalam Moto GP. Dari Dorna, pembalap dan kru serta penonton mulai hitung-hitungan. Mulai bicarakan komparison Cost.

Bila transaction cost di Mandalika terlalu jauh dari tempat lain. Mandalika akan tinggal nama ke depan. Tidak lagi dilirik. Siapa yang berharap demikian?

Oleh karena itu. Yuk, pikirkan baik-baik. Semua komponen yang terlibat dalam Moto GP tuk bersabar untuk tidak menerapkan harga terlampau tinggi. Sehingga Moto GP dapat berkelanjutan.

Walau penyedia barang-jasa kuat menentukan harga. Tapi ingat, sekali waktu konsumen juga punya kuasa. Jangan sampai mereka menendang keluar penyedia barang dan jasa dari arena pasar. Selama-lamannya.

Pikirkan, Mandalika bukan satu-satunya sirkuit. Ada banyak negara dengan senang hati menunggu operan. Semua pihak pasti lakukan komparison. Termasuk harga. Apa jadinya bila dari sekarang kita belum siap. Alih-alih beri kenyamanan setiap sudut. Wallahu’alam. (*

*Dr. M. Firmansyah (Dosen FEB UNRAM)

Dilihat sebanyak : 425 views