Doktor Dodo:  UMKM Jadi Penyelamat Saat Krisis Ekonomi

Dompu, Pusakapublik.com. – Krisis politik antara Rusia dan Ukraina sejak Februari 2022 telah menimbulkan dampak ekonomi global  secara signifikan termasuk di Indonesia.

Hal itu karena pasokan bahan baku seperti pembuatan pupuk, pakan ternak maupun energi berasal dari impor kedua negara tersebut. Perang kedua negara mengakibatkan terganggunya rantai pasok maupun mahalnya biaya yang harus dikeluarkan.

Meski begitu, krisis geopolitik tersebut juga sekaligus memberikan peluang dan tantangan kepada industri  dalam negeri, termasuk UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah), untuk berbenah dan memenuhi kebutuhan dalam negeri dengan berbagai inovasi.

Simpulan itu disampaikan Ketua STKIP Yapis Dompu Dr Dodo Kurniawan SE ME dalam Talkshow dan Bazar Kewirausahaan di kampus STIE Yapis Dompu, Minggu (9/10).

Dijelaskan krisis politik di kedua negara telah mengganggu rantai pasok global maupun naiknya harga komoditas secara signifikan, ditambah sejumlah negara maju juga memberikan sanksi keuangan tambahan kepada Rusia.

Hal tersebut, kata Dodo, berdampak juga terhadap melambatnya pertumbuhan ekonomi di sejumlah negara seperti AS (1,6%), Tiongkok (0,4%), Jepang (1,1%), Korea Selatan (2,9%) dan Singapura (4,8%).

Berbicara tentang  “Ekonomi dan Tantangan Bagi UMKM” Dodo mengingatkan, bahwa sejak 1900-an telah terjadi berbagai krisis ekonomi dunia meski dengan penyebab dan magnitude berbeda-beda, sejak dari The Great Depression di AS tahun 1930-an hingga Krisis Pandemi Covid-19 pada 2020 hingga sekarang.

Menurut dia, selama dua kali krisis ekonomi global yakni pada 1998 dan 2008 sektor UMKM berhasil menyelamatkan sektor ekonomi Indonesia. “Fenomena ini bisa menjadi referensi penting bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan selama dan pasca pandemic corona,” tutur Dodo.

Foto Bersama; Dari Kiri Dr Dodo Kurniawan, Shifa Barakuan, Lilis Suryani H. Kader, H.Kader Jaelani, Furkan, SH. MH, Dwi Aryaningsih, M.Pd dan Syafrudin, MT.

Hal itu, menurutnya, karena UMKM memiliki tiga kekuatan. Pertama, barang dan jasa yang dihasilkan UMKM dibutuhkan masyarakat sehari-hari.  Kedua, sumberdaya UMKM sejak dari modal investasi, tenaga kerja, bahan baku, sampai teknologi dan peralatan lainnya umumnya menggunakan ketersediaan lokal. Ketiga, pelaku bisnis UMKM menjalankan usahanya bukan melalui dana pinjaman dari bank melainkan dari permodalan pribadi.

Berdasarkan data Kementeriam UMKM 2020, kata Dodo, jumlah UMKM mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap PDB (Product Domestik Bruto) 61,07 persen atau senilai Rp 8.573,89 triliun. “UMKM juga menyumbang dan menyerap 97 persen dari total tenaga kerja Indonesia dan mempunyai porsi investasi sebesar 60,4 persen,” terang Dodo.

Kendati demikian, kata Dodo, pemerintah beserta instansi terkait harus menyelesaikan beberapa masalah structural yang dihadapi UMKM seperti peningkatan kualitas SDM, pendanaan, kualitas dan kontiniutas poduk serta pemasaran.

Talkshow dan Bazar digelar dalam rangka penutupan kegiatan Busmaba (Bina Ukhwah dan Silaturrahim Mahasiswa Baru) STIE Yapis Dompu yang sudah berlangsung tiga hari.

Selain itu, menurut Wakil Ketua Yapis Furkan MH saat memberikan sambutan, kegiatan tersebut juga bagian dari tindak lanjut KKN mahasiswa yang baru saja selesai di empat desa di Kecmatan Hu’u. “Mulai tahun ini KKN kami tidak lagi sekadar seremoni tapi tiap posko menghasilkan satu produk, termasuk yang dihadirkan di sejumlah stand mahasiswa hari ini,” ujarnya.

Diketahui terdapat 28 UMKM yang berpartisipasi dalam bazar kali ini, termasuk perwakilan  SMA dan SMK. Selain Dodo, narasumber lainnya adalah  Bupati Dompu H Kader Jaelani dan pengusaha milenial sekaligus mahasiswa STIE Yapis Dompu Silfa.

Bupati membahas arah kebijakan ekonomi terhadap pertumbuhan ekonomi dan peningkatan PAD (Pendapatan Asli Daerah), sedangkan Silfa yang juga putri Bupati Dompu berbagi pengalaman dalam membangun bisnis yang digelutinya sejak usia SMP.

Selain bazaar kegiatan juga diisi live acustik, kuis berhadiah, tarian tradisional oleh sanggar seni mahasiswa “The Amphe” serta pemilihan kategori Stand Terbaik dan Produk Terbaik. 

Kegiatan di halaman kampus ini berlangsung meriah dan dihadiri ratusan peserta terdiri atas 200 mahasiswa baru, mahasiswa KKN, pengurus dan dosen STIE Yapis juga Ketua Tim Penggerak PKK sekaligus Ketua Dekranasda Kabupaten Dompu Lilis Suryani Kader Jaelani, Kadis Koperasi dan UMKM Khaerul Insyan MM,  perwakilan Dinas Perindag dan Bappeda dan Litbang Kabupaten Dompu serta undangan lainnya. (10)

Dilihat sebanyak : 521 views